Senin, 21 Maret 2016

Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya 


Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri  di pulau Sumatera dan banyak  memberi pengaruh di nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari Kamboja, Thailand .
Ibu kota :Palembang, distrik Chaiya
Tanggal pecah ; 1377
Mata uang : koin perak , koin emas .
Bahasa : Melayu kuno, Sansekerta
Agama : Budha vajrayana,Budha Mahayana , Budha hinayana,Hindu .
Bentuk pemerintahan : monarki

Maharaja ;
-683 Sri jayanasa
-702 Sri Indrawarman
-775 dharanindra
-792 samaratungga
-835 balaputeradwa
-988 Sri cudamani,warmadewa
-1008 Sri mara,vijayottunggawarman
-1025 sangrama,vijayottunggawarman

Sejarah didirikan ; 600-an
Invasi ;dharmasraya 1100-an




SRIWIJAYA (atau juga di sebut srivijaya:Jawa ) adalah salah satu kemaharajaan bahari  uang pernah berdiri di pulau Sumatera . Dalam bahasa Sansekerta ,Sri bearti "bercahaya" atau "GEMILANG" dan Wijaya bearti "KEMENANGAN" atau "KEJAYAAN" . Maka nama Sriwijaya bermakna " kemenangan yang gilang/gemilang . Berikut awal mengenai kerajaan ini berasal dari abad ke 7 ,seorang pendeta Tiongkok, I TSING, menulis bahwa iya mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6bulan . Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya yang berada abad ke7 , yaitu prasasti kedudukan bukit di Palembang , bertarik 682 , kemuduran pengaruh Sriwijaya terhadap tanah bawahannya mulai menyusut karena beberapa peperangan di antaranya tahun1825 serangan "RAJENDRA CHDA 1 dari KOROMANDEL selanjutnya tahun 1185 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya setelah jatuh kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru di ketahui kembali lewat publikasi tahun 1928 dari sejarahwan (Perancis George cordes) dari Ecile Francaise d'extreme-orient.

Catatan Sriwijaya ;
Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia . Masa lalunya yang terlupakan di bentuk kembali oleh sarjana asing . Tidak ada orang Indonesia modern mendengar mengenai Sriwijaya sampai  tahun 1920-an . Ketika sarjana Prancis "GEORGE COEDES" mempublikasikan penemuannya dalam bahasa berada dan Indonesia COEDES menyatakan bahwa referensi Tionghoa terhadap " san-fp-ts'i , sebelumnya di baca " asri hoki" dan beberapa prasasti dalam Melayu kuno merujuk pada kerajaan yang sama .
Selain berita" di atas disebut ,telah ditemukan oleh balai arkeologi Palembang sebuah perahu kuno yang di perkiraan ada sejak masa awal atau porto kerajaan Sriwijaya di desa sungai pasir kecamatan , cengal kabupaten organ kontingen Ilir .sumatera selatan , sayang kepala perahu kuno itu sudah hilang dan sebagian papan perahu itu di gunakan justru buat jembatan, tercatat ada 17 keping perahu yang terdiri dari bagian lunas 14 papan perahu , yang terdiri dari bagian badan dan buritan untuk menempatkan kemudi. Perahu ini di buat dengan teknik pasal kayu dan papan di ikat dengan menggunakan tali ijuk , cara ini sendiri di kenal dengan sebutan teknik tradisi Asia Tenggara , selain bangkai perahu, ditemukan juga sejumlah artefak-artefak yang berhubungan dengan temuan perahu , seperti Tembikar , keramik dan alat kayu .
Sriwijaya mandi simbol kebesaran Sumatera awal dan kerajaan besar nusantara selain MAJAPAHIT di hawa timur . Pada abad ke20 , kedua tersebut menjadi referensi oleh kaum nasionalisme untuk menujukkan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan negara sebelum Kolonialisme Belanda .

Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama , orang Tionghoa menyebutnya shih-li/do/sih atau dan/fp/ts'i atau San fo qi , dal bahasa Sansekerta dan Palu , kerajaan Sriwijaya di sebut jayadesh dan javsdeh .bangsa Arab menyebutnya ZABAH dan KHMER menyebut Melayu . Banyaknya nama merupakan alasan  lain mengapa Sriwijaya  sangat Sulut di temukan , sementara dari peta , ptolemaeus di temukan keterangan tentang adanya 3 pulau sabadiiba yang kemungkinan berkaitan SRIWIJAYA


Sekian info lain dan liat di link berikut : indoboys1.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar